Sabtu, 22 September 2012

Tambang Zeolit di Musi Rawas

Tulisan kali ini merupakan salah satu tugas kuliah tentang perencanaan tambang zeolit, mulai dari pembuatan nama perusahaan, izin usaha pertambangan, pembagian luas untuk pembuatan fasilitas pendukung, manfaat dari zeolit, perencanaan pengolahan zeolit, perencanaan perhitungan produksi. Tulisan ini akan saya bagi-bagi dalam bab per bab agar lebih mudah untuk di baca, langsung aja guys.

Bab I

Pendahuluan

Show untuk melihat



I.1. Latar Belakang
Suatu perusahaan PT. TRIPLE A melakukan kegiatan penambangan dan pengolahan mineral zeolit di daerah kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Penambangan zeolit pada perusahaan ini dilakukan dengan metode open pit mining. Peralatan yang digunakan yaitu peralatan  sederhana hingga peralatan mekanis, tergantung kepada kapasitas produksi dan ukuran mineral yang di inginkan, Berikut data mengenai perusahaan ini :
1.    Nama perusahaan               : PT. TRIPLE A, Tbk
2.   Alamat perusahaan             : Jalan Lintas Musi Rawas-LubukLinggau Kec.Muara Kelingi, 
                                                   Sumatera Selatan. Telephone (0711)
                                                   50150101-50150102          
3.   SIUP                                   : 28908/16 – 12/PB/II/2009
4.  Akte Notaris / SK Menkeh : Adit Susilo , SH akte perubahan No 23 tanggal  07 Februari 
                                                  2009  SK Menkuham No AHU- 45674.AH.07.02. 
                                                  Tahun 2009 tgl 23 Maret 2009.
5.      Lokasi endapan                : Desa Petunang Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi 
                                                  Musi Rawas, Sumatera Selatan, Indonesia. Total area yang
                                                  digunakan untuk operasi pertambangan dan pengolahan
                                                  diperkirakan sebesar 2460 ha, dengan rincian sebagai berikut :


I.2. Maksud dan Tujuan
Maksud Penulisan tugas ini adalah menjelaskan mengenai penambangan, pengolahan dan pemanfaatan mineral zeolit. Yang mana pada proses penambangan  yaitu pengupasan tanah pentup (Overburden), yakni penggalian zeolit (manual atau dengan pemboran dan peledakkan), pemuatan, pengangkutan. Perusahaan PT.TRIPLE A bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pertanian & perkebunan dan Perikanan yang memberikan spesifikasi ukuran 50 mesh dan – 50 mesh.
Pada proses pengolahan, perusahaan diminta mineral zeolit dengan ukuran tertentu. Pengecilan ukuran dilakukan melalui beberapa tingkatan, yaitu mulai dari peremukan (crushing) sampai dengan penggerusan (grinding) serta terakhir proses screening.
Pemanfaatn Zeolit digunakan sebagai pengontrol ion NH4+ sebagai polutan dalam air, selain itu di pertanian dan perkebunan di manfaatkan sebagai pengontrol kemantapan kadar air dan campuran pupuk.

I.3. Batasan Masalah
Didalam laporan tugas ini hanya membahas tentang metode penambangan, cara pengolahan (dengan alat-alat tertentu), pemenuhan permintaan konsumen, serta pemanfaatan zeolit.
I.4. Metodologi Penulisan
Data-data yang ada didalam laporan ini bersumber dari beberapa buku tentang Bahan dan Pengolahan Galian Industri, dan dibantu dengan beberapa data dari website dan pustaka pendukung lainnya.



Bab II

Tinjauan Pustaka

show untuk melihat
2.1. KOMINUSI 
Kominusi merupakan langkah awal dalam pengolahan material solid biasanya merupakan proses yang bertahap dan digunakan alat untuk mereduksi material solid itu menjadi ukuran-ukuran tertentu.tahap pengolahan dimulai dari material kasar yang baru ditambang yang kemudian direduksi menjadi ukuran yang lebih kecil dan seterusnya hingga dihasilkan material dengan ukuran yang dikehendaki, proses ini disebut crushing. Setelah dilakukan crushing (pemecahan) kemudia dilakukan grinding (penggerusan) yang bertujuan membentuk ukuran material yang lebih halus lagi. Crushing sendiri dibedakan menjadi, primary crushing merupakan tahap awal pemecahan kemudian secondary crushing. Pemecah kasar merupakan proses crushing menghasilkan ukuran material 4-6 in atau lebih kasar lagi, intermediate crushing beroperasi dengan umpan ukuran 6-8 in dan menghasilkan ukuran material sekitar ½ - 3/8 in, fine crushing adalah pemecehan yang menghasilkan ukuran ¼ atau lebih halus lagi. 
Kominusi Primary Crushing
1. Jaw crusher
2. Gyratory crusher
Secondary Crushing
1. Cone crusher
2. Hammer Mill
3. Roll Crusher Grinding (Ball Mill dan Rod Mill)
2.2. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOLAHAN ZEOLIT 
1. JAW CRUSHER
Jaw crushers adalah mesin penghancur yang bekerja dengan tekanan bolak- balik, prosesnya dengan pemuatan feed (umpan), dengan adanya gravity (gaya berat) maka feed akan hancur sehingga menghasilkan material produksi (discharge). Jaw crushers mempunyai dua permukaan yang diatur membentuk sudut semakin kecil pada bagian bawah, satu tetap, yang lain bergerak mendekat dan menjauh dari permukaan yang tetap. Dodge merupakan pemindah jaw yang berputar pada bagian bawah. 
2. BALL MILL
Mesin Ball Mill ini memilikit tipe horisontal,berbentuk tabung, dan dua tempat penyimpanan. Bagian luar mesin berjalan sepanjang roda gigi. Material masuk secara spriral dan merata dalam tempat penyimpanan pertama. Dalam tempat penampungan ini ada ladder scaleboard atau ripple scaleboard, dan steelball dengan berbagai macam spesifikasi yang dipasang pada scaleboard. Seiring dengan perputaran tubuh barel yang kemudian menghasilkan gaya sentrifugal, steel ball akan terbawa pada ketinggian tertentu dan jatuh untuk membuat material tergiling. Setelah proses penggilingan dalam tempat penyimpanan pertama, material akan masuk dalam tempat penampungan kedua untuk kembali digiling dengan steel ball dan scaleboard. Akhirnya, bubuk akan dibawa ke papan penampungan produk akhir dan proses kerja sepenuhnya lengkap. 
3. SCREEN
Di PT. TRIPLE A menggunakan screen dengan ukuran 40 mesh, 50 mesh, dan -50 mesh. Produk yang tertahan di 40 mesh akan di gerus kembali ke dalam ball mill. Produk 50 mesh merupakan permintaan produk dari perusahaan PT. jj dan yang lolos dari screen 50 mesh merupakan permintaan dari PT. mm.
 2.3. Bagan Alir Pengolahan Zeolit

Bab III

Perencanaan dan Perhitungan


show untuk melihat
3.1. Geologi 
Mineral-mineral yang termasuk dalam grup zeolit pada umumnya dijumpai dalam batuan tufa yang terbentuk dari hasil sedimentasi debu vulkanik setelah mengalami proses alterasi. Secara geologi, endapan zeolit terbentuk karena proses sedimentasi debu vulkanik pada lingkungan danau yang bersifat alkali (air asin), proses disgenetik (metamorfosa tingkat rendah), dan proses hidrotermal. Endapan yang tersebar di daerah PT. TRIPLE A merupakan Endapan sedimen vulkanik. Endapan jenis ini dicirikan oleh zona mineralogi secara lateral akibat perubahan komposisi air danau, yaitu mulai dari indikasi debu vulkanik yang tidak teralterasi dan tersingkap pada batas cekungan danau, diikuti oleh zona zeolit non-analsimik, dan akhirnya terbentuk zona natrium felspar ditengah cekungan. Strukturnya sangat sederhana, dengan ketebalan hingga beberapa meter. Daerah penyebaran cukup luas dan mempunyai konsentrasi tinggi untuk jenis mineral zeolit tertentu. 
3.2. Eksplorasi 
Kegiatan eksplorasi PT. TRIPLE A dilakukan sejak 1990 setelah kontrak karya (KK) pertama, disahkan oleh pemerintah Indonesia. Setelah dilakukan pengeboran sampel di beberapa titik didaerah ini ditemukan sebaran Zeolit dengan cadangan terbukti seluas 1000 HA (yang dapat ditambang) dan memiliki cadangan sebesar 32.000.000 ton. Selain cadangan diatas didapat juga cadangan terkira sebesar 8.000.000 ton dan tersebar didaerah seluas 200 HA, akan tetapi cadangan ini belum ekonomis jika ditambang. 
 3.3. Perencanaan Tambang 
Penambangan zeolit pada perusahaan ini dilakukan secara tambang terbuka. Peralatan yang digunakan dapat yang sederhana hingga mekanis, tergantung kepada kapasitas produksi, penggalian zeolit dengan cara pemboran dan peledakan tidak dapat dihindari, mengingat kekerasan zeolit cukup tinggi. Tahap penambangan zeolit terdiri atas pengupasan tanah penutup (penggalian zeolit, pemuatan, pengangkutan). Penambangan mineral zeolit pada perusahaan ini dilakukan dengan beberapa ketentuan. Penambangan dilakukan 3 shift sehari sebanyak 6 jam/shift selama 7 hari dalam seminggu. Sehingga produksi PT. TRIPLE A dalam 1 bulan adalah 30 hari (tanpa libur). Sehingga jam rencana produksi 1 tahun sebagai berikut: Jam kerja (per tahun) = 18 jam/hari x 30 (hari) x 12 (bulan) = 6480 jam/tahun Sistem penambangannya dengan menggunakan sistem open pit Mining. Pada perusahaan ini diperkirakan umur penambangannya kurang lebih berkisar antara 20 tahun. Perusahaan ini memiliki target produksi sebesar 1.600.000 ton/tahun. Alat gali muat yang digunakan berupa shovel dan dump truck. 
3.4. Perencanaan Produksi 
PT. TRIPLE A bekerja sama dengan beberapa perusahaan antara lain yang bergerak dibidang Pertanian dan perkebunan (PT. Hijau Daun ) dan Perikanan(PT. Moncong Ikan) . PT. Hijau Daun memberikan spesifikasi ukuran 50 mesh dan PT. Moncong Ikan memberikan spesifikasi -50 mesh. PT. Hijau Daun memiliki luas daerah 1200 HA yang membutuhkan 320.000 ton/musim panen dimana 1 musim panen (4 bulan), sehingga memerlukan zeolit sebanyak 960.000 ton/tahun untuk keperluan campuran pupuk, kemantapan tanah, dan pengontrol cadangan air. PT. Moncong Ikan memelihara 500.000 ekor ikan salmon dan 200.000 udang yang membutuhkan zeolit sebanyak 14.357 ton/minggu sehingga dalam 1 bulan 57.500 ton serta 690.000 ton/tahun. Zeolit ini digunakan untuk pengontrol kandungan ion NH4+ (polutan dalam tambak). 
3.5. Perencanaan Pengolahan 
Pengolahan zeolit pada PT. TRIPLE A dilakukan dalam 3 tahapan pengecilan. Pada proses pengolahan, perusahaan diminta mineral zeolit dengan ukuran tertentu. Pengecilan ukuran dilakukan melalui beberapa tingkatan, yaitu mulai dari peremukan (crushing), penggerusan (grinding) serta pengayakan (screening). Ukuran yang di tuntut pada perusahaan ini adalah ukuran produk sebesar 50 mesh dan -50 melaui alat crusher, screen, dan ball mill. Pengecilan Ukuran Pengecilan ukuran dilakukan untuk memenuhi permintaan oleh suatu perusahaan konsumen. Perusahaan itu membutuhkan mineral zeolit dengan ukuran 50 mesh dan -50 mesh atau dalam bentuk tepung. Oleh karena itu dilakukan proses pengecilan ukran. Pengecilan ukuran dilakukan melalui beberapa tingkatan, yaitu mulai dari alat Jaw Crusher, karena pada proses mini Jaw Crusher ukuran feed 50 cm yang terbentuk masih belum sesuai yang di inginkan,ukurannya yaitu 6,5-10 cm, maka dilakukan proses selanjunya yaitu proses penggerusan menggunakan Ball Mill menghasilkan ukuran < 50 Mesh, namun bentuknya masih belum seragam. Oleh karena itu dilakukan proses selanjutya yaitu proses Screening dengan menggunakan alat screen untuk menyamakan ukurannya sesuai dengan spesifikasi yang diminta konsumen yaitu dengan ukuran 50 dan -50 Mesh. 
1. Kapasitas, Efisiensi, dan produksi Jaw Crushers 
permintaan zeolit PT.Hijau Daun dan PT.Moncong Ikan = 960.000 + 690.000 = 1.650.000 ton/tahun PT.TRIPLE A memilih jaw crusher model PE-600*900 dengan kapasitas produksi 350 ton/jam dan dapat menerima ukuran feed 50 cm dan menghasilkan discharge 6,5 – 10 cm, setelah produksi mesin hanya dapat menghasilkan 300 ton/jam maka dapat kita hitung Reduction Ratio sebagai berikut: RR (jaw crusher) = 300/350 x 100 % = 85 % Selain itu kita juga dapat menghitung jumlah produksi per hari dan per tahun, sebagai berikut : 
Produksi Perhari = kapasitas alat x 18 jam (1 hari) x 85 % = 350 ton/jam x 18 jam x 85 % = 5355 ton/ hari (sebagai feed untuk ball mill) 
Produksi pertahun = 5355 ton/hari x 360 hari/tahun (hari kerja terencana) = 1.927.800 ton/tahun 
2. Kapasitas, Efisiensi, dan produksi Ball Mill 
Dengan mendapatkan ukuran feed 6,5-10 cm dan mengharapkan ukuran discharge dari ball mill < 50 mesh, sehingga PT.TRIPLE A memilih ball mill dengan model HS-930 dengan kapasitas 300 ton/jam dan setelah produksi, mesin hanya mampu memproduksi 280ton/jam. Maka RR nya dapat dihitung : RR (ball mill) = 280/300 x 100% = 93 % 
Produksi Per hari = 5355 ton/hari (feed dari jaw crusher) x 93 % = 4980 ton/hari (sebagai feed untuk screen) 
Produksi Pertahun = 4980 ton/ hari x 360 hari/ tahun (hari kerja terencana) = 1.792.800 ton/tahun 
3. Kapasitas, Efisiensi, dan produksi Screen 
Setelah mendapatkan ukuran < 50 mesh dari ball mill, maka PT. TRIPLE A harus melakukan screening agar dapat memenuhi permintaan PT. Hijau Daun dengan ukuran 50 mesh. Sehingga memilih screen dengan ukuran 40 mesh, 50 mesh dan – 50 mesh. Model screen PCH-1016 dengan kapasitas 260 ton/jam akan tetapi material yang lolos di 50 mesh sebanyak 140 ton/jam dan dan 100 ton/jam tertahan di -50 mesh, serta 20 ton/jam tertahan di 40 mesh (akan di gerus kembali kedalam ball mill). Sehingga kita dapat menghitung efisiensi dan produksi screen ukuran 40 mesh, 50 mesh, dan – 50 mesh sebagai berikut : Pada 40 mesh Efisiensi = material yang lolos/material yg seharusnya lolos x 100 % = 20/260 ton/jam x 100 % = 7,7 % (material ini akan digerus kembali di ball mill) Pada 50 mesh Efisiensi = material yang lolos/material yg seharusnya lolos x 100 % = 140/260 ton/jam x 100% = 53,8 % 
Produksi Perhari = feed dari ball mill x efisiensi alat = 4980 ton/ hari x 53,8 % = 2679 ton/hari (Produk untuk PT. Hijau Daun) 
Produksi Pertahun = 2679 ton/hari x 360 hari = 964.440 ton/tahun Pada – 50 mesh Efisiensi = material yang lolos/material yg seharusnya lolos x 100 % = 100/260 ton/jam x 100 % = 38,5 % 
Produksi Perhari = feed yang lolos x efisiensi alat = 4980 ton/hari x 38,5 % = 1917 ton/hari (produk untuk PT. Moncong Ikan) 
Produksi Pertahun = 1917 ton/hari x 360 hari = 690.120 ton/tahun 
Jika dilakukan perhitungan produksi dengan menggunakan alat-alat yang tertera diatas maka PT.TRIPLE A dapat menghasilkan zeolit sebesar 964.440 + 690.1200 = 1.654.560 ton/tahun. Perbandingan hasil produksi dengan target produksi adalah 1.654.560-1.650.000 = 4.560 ton/tahun (hasil produk lebih dari target yang direncanakan).

Bab IV

Kesimpulan

show untuk melihat
Di perusahaan PT. TRIPLE A menggunakan tiga alat untuk mereduksi ukuran menjadi ukuran yang sesuai dengan spesifikasi diberikan oleh konsumen. Ketiga alat itu antara lain Mini Jaw Crusher yang berkapasitas 350 ton/jam dengan RR 85 % dan mampu menerima feed 50 cm serta dapat menghasilkan discharge 6.5 -10 cm. setelah iti feed yang berukuran 6.5-10 cm di masukkan kedalam Ball Mill yang berkapasitas 300 ton/jam dengan RR 93 % dan diharapkan dapat menghasilkan discharge < 50 mesh. Setelah mendapatkan feed dengan ukuran feed < 50 mesh dilanjutkan dengan pengayakan yang berukuran 40 mesh, 50 mesh, dan – 50 mesh. Material yang tertahan di screen 40 mesh akan di gerus kembali ke Ball Mill, Material yang tertahan di Screen 50 mesh merupakan produk permintaan PT. Hijau Daun serta material yang lolos dari screen 50 mesh merupakan produk ke-2 permintaan PT. Moncong Ikan dengan ukuran – 50 mesh. 
PT. TRIPLE A memiliki cadangan terbukti sebanyak 32.000.000 ton, dan diharapkan cadangan ini habis setelah dilakukan produksi selama 20 tahun. Maka dari itu direncanakan produksi 1.650.000 ton/tahun agar usia tambang sesuai dengan yang direncanakan. Akan tetapi setelah dilakukan perhitungan hasil produksi per tahun diketahui bahwa perusahaan ini mampu memproduksi permintaan zeolit dengan berbagai spesifikasi sebanyak 1.654.560 ton/tahun. Sehingga perbandingan rencana produksi dengan hasil produksi adalah 4.560 ton/tahun (merupakan produk yang lebih dari rencana produksi) dan dapat disimpulkan bahwa umur tambang akan lebih cepat selesai dikarenakan kelebihan produksi

Demikianlah tulisan tentang mineral zeolit, tulisan diatas merupakan tugas yang direncanakan oleh penulis dari beberapa sumber yang bisa di percaya, akan tetapi masih banyak kekurangan nya.

download file nya download here

1 komentar:

  1. What is the easiest way to make money? - Work
    When making a fortune, you are in หาเงินออนไลน์ for a lot of fun and are looking for ways 전라남도 출장안마 to 광주 출장마사지 make money. This 김포 출장안마 can be done by 대구광역 출장마사지 making more than just playing video games

    BalasHapus