Pengertian
Hydraulic fracturing mulai
populer sekitar 1948 dan sejak tahun 1980 keatas mulai meningkat kembali karena
dimulai penggunaan pada formasi yang permeabilitas yang besar. Pada saat ini Hydraulic
fracturing bukan saja digunakan untuk meningkatkan produksi dengan menembus
zone damage dan meningkatkan permeabilitas, tetapi juga untuk menahan fines
atau produksi pasirpada formasi berpermeabilitas besar.
Perekahan
hidrolika dilakukan apabila sumur mengalami penurunan produksi, dan penurunan
produksi ini disebabkan karena kecilnya permeabilitas formasi. Perekahan
hidrolika untuk tujuan tersebut, sekarang ini sudah sering dilakukan.
Keberhasilan perekahan hidrolik sangat tergantung pada banyak hal, diantaranya
adalah perencanaan awal (desain awal) perekahan hidrolika sebelum perekahan
hidrolika itu dilakukan. Perekahan hidrolika akan mendapatkan hasil yang baik
apabila dilakukan pada formasi yang berpermeabilitas kecil (< 10 md) atau
dimana damagenya agak dalam. Perekahan hidrolika dimulai dengan pad, slurry
dengan proppant lalu flush.
Skema Kegiatan Secara Umum
Perekahan
hidrolik ialah usaha membuat rekahan untuk jalan mengalirnya fluida reservoir
ke lubang sumur dengan cara menginjeksikan fluida perekah pada tekanan diatas
tekanan rekah formasi. Setelah formasi mengalami perekahan fluida terus
diinjeksikan untuk memperlebar rekahan yang terjadi. Untuk menjaga agar rekahan
tidak menutup kembali, maka rekahan yang terjadi diganjal dengan pengganjal
berupa pasir (proppant). Proppant yang digunakan harus mampu mengalirkan fluida
dan dapat menahan agar rekahan tidak menutup kembali, oleh karena itu proppant
tersebut harus memiliki permeabilitas yang besar dan kekuatan yang cukup baik
agar tidak mudah hancur terkena tekanan dan temperatur yang tinggi.
Fungsi
Kegiatan ini berfungsi untuk menjaga produktivitas yang permeabilitas reservoir suatu sumur tidak lebih baik dari sebelumnya. Keadaan ini dikarenakan termampatnya jalan alir hidrokarbon yang hendak keluar dari reservoir.
Untuk dapat merekahkan batuan reservoir, sehingga jalan alir hidrokarbon terbuka kembali, maka pada batuan tersebut harus diberikan tekanan sampai melebihi tekanan dari gaya-gaya yang mempertahankan keutuhan batuan tersebut. Sehingga jika tensile stress terlewati, maka batuan akan merekah pada bidang yang tegak lurus terhadap stress utama terkecil. Dengan kata lain, jika arah stress utama terkecil horisontal, maka rekahan yang terjadi adalah vertikal. Sebaliknya jika stress utama terkecil vertikal, maka rekahan yang terjadi adalah horisontal. Hal ini dapat dilihat seperti Gambar Parameter-parameter lain yang diperhatikan dalam mekanika batuan antara lain modulus young, plane strain modulus, dan shear stress.
Fungsi
Kegiatan ini berfungsi untuk menjaga produktivitas yang permeabilitas reservoir suatu sumur tidak lebih baik dari sebelumnya. Keadaan ini dikarenakan termampatnya jalan alir hidrokarbon yang hendak keluar dari reservoir.
Untuk dapat merekahkan batuan reservoir, sehingga jalan alir hidrokarbon terbuka kembali, maka pada batuan tersebut harus diberikan tekanan sampai melebihi tekanan dari gaya-gaya yang mempertahankan keutuhan batuan tersebut. Sehingga jika tensile stress terlewati, maka batuan akan merekah pada bidang yang tegak lurus terhadap stress utama terkecil. Dengan kata lain, jika arah stress utama terkecil horisontal, maka rekahan yang terjadi adalah vertikal. Sebaliknya jika stress utama terkecil vertikal, maka rekahan yang terjadi adalah horisontal. Hal ini dapat dilihat seperti Gambar Parameter-parameter lain yang diperhatikan dalam mekanika batuan antara lain modulus young, plane strain modulus, dan shear stress.
Besar Ketiga Stress Utama dan Arah Rekahan
Video Mengenai Hydraulic Fracturing download here
Tidak ada komentar:
Posting Komentar