Jumat, 14 September 2012

Hydraulic Fracturing


Pengertian
Hydraulic fracturing mulai populer sekitar 1948 dan sejak tahun 1980 keatas mulai meningkat kembali karena dimulai penggunaan pada formasi yang permeabilitas yang besar. Pada saat ini Hydraulic fracturing bukan saja digunakan untuk meningkatkan produksi dengan menembus zone damage dan meningkatkan permeabilitas, tetapi juga untuk menahan fines atau produksi pasirpada formasi berpermeabilitas besar.
Perekahan hidrolika dilakukan apabila sumur mengalami penurunan produksi, dan penurunan produksi ini disebabkan karena kecilnya permeabilitas formasi. Perekahan hidrolika untuk tujuan tersebut, sekarang ini sudah sering dilakukan. Keberhasilan perekahan hidrolik sangat tergantung pada banyak hal, diantaranya adalah perencanaan awal (desain awal) perekahan hidrolika sebelum perekahan hidrolika itu dilakukan. Perekahan hidrolika akan mendapatkan hasil yang baik apabila dilakukan pada formasi yang berpermeabilitas kecil (< 10 md) atau dimana damagenya agak dalam. Perekahan hidrolika dimulai dengan pad, slurry dengan proppant lalu flush.
Skema Kegiatan Secara Umum

Perekahan hidrolik ialah usaha membuat rekahan untuk jalan mengalirnya fluida reservoir ke lubang sumur dengan cara menginjeksikan fluida perekah pada tekanan diatas tekanan rekah formasi. Setelah formasi mengalami perekahan fluida terus diinjeksikan untuk memperlebar rekahan yang terjadi. Untuk menjaga agar rekahan tidak menutup kembali, maka rekahan yang terjadi diganjal dengan pengganjal berupa pasir (proppant). Proppant yang digunakan harus mampu mengalirkan fluida dan dapat menahan agar rekahan tidak menutup kembali, oleh karena itu proppant tersebut harus memiliki permeabilitas yang besar dan kekuatan yang cukup baik agar tidak mudah hancur terkena tekanan dan temperatur yang tinggi. 

Fungsi
Kegiatan ini berfungsi untuk menjaga produktivitas yang permeabilitas reservoir suatu sumur tidak lebih baik dari sebelumnya. Keadaan ini dikarenakan termampatnya jalan alir hidrokarbon yang hendak keluar dari reservoir. 
Untuk dapat merekahkan batuan reservoir, sehingga jalan alir hidrokarbon terbuka kembali, maka pada batuan tersebut harus diberikan tekanan sampai melebihi tekanan dari gaya-gaya yang mempertahankan keutuhan batuan tersebut. Sehingga jika tensile stress terlewati, maka batuan akan merekah pada bidang yang tegak lurus terhadap stress utama terkecil. Dengan kata lain, jika arah stress utama terkecil horisontal, maka rekahan yang terjadi adalah vertikal. Sebaliknya jika stress utama terkecil vertikal, maka rekahan yang terjadi adalah horisontal. Hal ini dapat dilihat seperti Gambar Parameter-parameter lain yang diperhatikan dalam mekanika batuan antara lain modulus young, plane strain modulus, dan shear stress.
Besar Ketiga Stress Utama dan Arah Rekahan

Video Mengenai Hydraulic Fracturing download here


Tidak ada komentar:

Posting Komentar