3.1. Geologi
Mineral-mineral yang termasuk dalam grup zeolit pada umumnya dijumpai dalam batuan tufa yang terbentuk dari hasil sedimentasi debu vulkanik setelah mengalami proses alterasi. Secara geologi, endapan zeolit terbentuk karena proses sedimentasi debu vulkanik pada lingkungan danau yang bersifat alkali (air asin), proses disgenetik (metamorfosa tingkat rendah), dan proses hidrotermal.
Endapan yang tersebar di daerah PT. TRIPLE A merupakan Endapan sedimen vulkanik. Endapan jenis ini dicirikan oleh zona mineralogi secara lateral akibat perubahan komposisi air danau, yaitu mulai dari indikasi debu vulkanik yang tidak teralterasi dan tersingkap pada batas cekungan danau, diikuti oleh zona zeolit non-analsimik, dan akhirnya terbentuk zona natrium felspar ditengah cekungan. Strukturnya sangat sederhana, dengan ketebalan hingga beberapa meter. Daerah penyebaran cukup luas dan mempunyai konsentrasi tinggi untuk jenis mineral zeolit tertentu.
3.2. Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi PT. TRIPLE A dilakukan sejak 1990 setelah kontrak karya (KK) pertama, disahkan oleh pemerintah Indonesia. Setelah dilakukan pengeboran sampel di beberapa titik didaerah ini ditemukan sebaran Zeolit dengan cadangan terbukti seluas 1000 HA (yang dapat ditambang) dan memiliki cadangan sebesar 32.000.000 ton. Selain cadangan diatas didapat juga cadangan terkira sebesar 8.000.000 ton dan tersebar didaerah seluas 200 HA, akan tetapi cadangan ini belum ekonomis jika ditambang.
3.3. Perencanaan Tambang
Penambangan zeolit pada perusahaan ini dilakukan secara tambang terbuka. Peralatan yang digunakan dapat yang sederhana hingga mekanis, tergantung kepada kapasitas produksi, penggalian zeolit dengan cara pemboran dan peledakan tidak dapat dihindari, mengingat kekerasan zeolit cukup tinggi. Tahap penambangan zeolit terdiri atas pengupasan tanah penutup (penggalian zeolit, pemuatan, pengangkutan).
Penambangan mineral zeolit pada perusahaan ini dilakukan dengan beberapa ketentuan. Penambangan dilakukan 3 shift sehari sebanyak 6 jam/shift selama 7 hari dalam seminggu. Sehingga produksi PT. TRIPLE A dalam 1 bulan adalah 30 hari (tanpa libur). Sehingga jam rencana produksi 1 tahun sebagai berikut:
Jam kerja (per tahun) = 18 jam/hari x 30 (hari) x 12 (bulan) = 6480 jam/tahun
Sistem penambangannya dengan menggunakan sistem open pit Mining.
Pada perusahaan ini diperkirakan umur penambangannya kurang lebih berkisar antara 20 tahun. Perusahaan ini memiliki target produksi sebesar 1.600.000 ton/tahun. Alat gali muat yang digunakan berupa shovel dan dump truck.
3.4. Perencanaan Produksi
PT. TRIPLE A bekerja sama dengan beberapa perusahaan antara lain yang bergerak dibidang Pertanian dan perkebunan (PT. Hijau Daun ) dan Perikanan(PT. Moncong Ikan) . PT. Hijau Daun memberikan spesifikasi ukuran 50 mesh dan PT. Moncong Ikan memberikan spesifikasi -50 mesh.
PT. Hijau Daun memiliki luas daerah 1200 HA yang membutuhkan 320.000 ton/musim panen dimana 1 musim panen (4 bulan), sehingga memerlukan zeolit sebanyak 960.000 ton/tahun untuk keperluan campuran pupuk, kemantapan tanah, dan pengontrol cadangan air. PT. Moncong Ikan memelihara 500.000 ekor ikan salmon dan 200.000 udang yang membutuhkan zeolit sebanyak 14.357 ton/minggu sehingga dalam 1 bulan 57.500 ton serta 690.000 ton/tahun. Zeolit ini digunakan untuk pengontrol kandungan ion NH4+ (polutan dalam tambak).
3.5. Perencanaan Pengolahan
Pengolahan zeolit pada PT. TRIPLE A dilakukan dalam 3 tahapan pengecilan. Pada proses pengolahan, perusahaan diminta mineral zeolit dengan ukuran tertentu. Pengecilan ukuran dilakukan melalui beberapa tingkatan, yaitu mulai dari peremukan (crushing), penggerusan (grinding) serta pengayakan (screening). Ukuran yang di tuntut pada perusahaan ini adalah ukuran produk sebesar 50 mesh dan -50 melaui alat crusher, screen, dan ball mill.
Pengecilan Ukuran
Pengecilan ukuran dilakukan untuk memenuhi permintaan oleh suatu perusahaan konsumen. Perusahaan itu membutuhkan mineral zeolit dengan ukuran 50 mesh dan -50 mesh atau dalam bentuk tepung. Oleh karena itu dilakukan proses pengecilan ukran.
Pengecilan ukuran dilakukan melalui beberapa tingkatan, yaitu mulai dari alat Jaw Crusher, karena pada proses mini Jaw Crusher ukuran feed 50 cm yang terbentuk masih belum sesuai yang di inginkan,ukurannya yaitu 6,5-10 cm, maka dilakukan proses selanjunya yaitu proses penggerusan menggunakan Ball Mill menghasilkan ukuran < 50 Mesh, namun bentuknya masih belum seragam. Oleh karena itu dilakukan proses selanjutya yaitu proses Screening dengan menggunakan alat screen untuk menyamakan ukurannya sesuai dengan spesifikasi yang diminta konsumen yaitu dengan ukuran 50 dan -50 Mesh.
1. Kapasitas, Efisiensi, dan produksi Jaw Crushers
permintaan zeolit PT.Hijau Daun dan PT.Moncong Ikan = 960.000 + 690.000 = 1.650.000 ton/tahun
PT.TRIPLE A memilih jaw crusher model PE-600*900 dengan kapasitas produksi 350 ton/jam dan dapat menerima ukuran feed 50 cm dan menghasilkan discharge 6,5 – 10 cm, setelah produksi mesin hanya dapat menghasilkan 300 ton/jam maka dapat kita hitung Reduction Ratio sebagai berikut:
RR (jaw crusher) = 300/350 x 100 % = 85 %
Selain itu kita juga dapat menghitung jumlah produksi per hari dan per tahun, sebagai berikut :
Produksi Perhari = kapasitas alat x 18 jam (1 hari) x 85 %
= 350 ton/jam x 18 jam x 85 %
= 5355 ton/ hari (sebagai feed untuk ball mill)
Produksi pertahun = 5355 ton/hari x 360 hari/tahun (hari kerja terencana)
= 1.927.800 ton/tahun
2. Kapasitas, Efisiensi, dan produksi Ball Mill
Dengan mendapatkan ukuran feed 6,5-10 cm dan mengharapkan ukuran discharge dari ball mill < 50 mesh, sehingga PT.TRIPLE A memilih ball mill dengan model HS-930 dengan kapasitas 300 ton/jam dan setelah produksi, mesin hanya mampu memproduksi 280ton/jam. Maka RR nya dapat dihitung :
RR (ball mill) = 280/300 x 100% = 93 %
Produksi Per hari = 5355 ton/hari (feed dari jaw crusher) x 93 %
= 4980 ton/hari (sebagai feed untuk screen)
Produksi Pertahun = 4980 ton/ hari x 360 hari/ tahun (hari kerja terencana)
= 1.792.800 ton/tahun
3. Kapasitas, Efisiensi, dan produksi Screen
Setelah mendapatkan ukuran < 50 mesh dari ball mill, maka PT. TRIPLE A harus melakukan screening agar dapat memenuhi permintaan PT. Hijau Daun dengan ukuran 50 mesh. Sehingga memilih screen dengan ukuran 40 mesh, 50 mesh dan – 50 mesh. Model screen PCH-1016 dengan kapasitas 260 ton/jam akan tetapi material yang lolos di 50 mesh sebanyak 140 ton/jam dan dan 100 ton/jam tertahan di -50 mesh, serta 20 ton/jam tertahan di 40 mesh (akan di gerus kembali kedalam ball mill). Sehingga kita dapat menghitung efisiensi dan produksi screen ukuran 40 mesh, 50 mesh, dan – 50 mesh sebagai berikut :
Pada 40 mesh
Efisiensi = material yang lolos/material yg seharusnya lolos x 100 %
= 20/260 ton/jam x 100 %
= 7,7 % (material ini akan digerus kembali di ball mill)
Pada 50 mesh
Efisiensi = material yang lolos/material yg seharusnya lolos x 100 %
= 140/260 ton/jam x 100%
= 53,8 %
Produksi Perhari = feed dari ball mill x efisiensi alat
= 4980 ton/ hari x 53,8 %
= 2679 ton/hari (Produk untuk PT. Hijau Daun)
Produksi Pertahun = 2679 ton/hari x 360 hari
= 964.440 ton/tahun
Pada – 50 mesh
Efisiensi = material yang lolos/material yg seharusnya lolos x 100 %
= 100/260 ton/jam x 100 %
= 38,5 %
Produksi Perhari = feed yang lolos x efisiensi alat
= 4980 ton/hari x 38,5 %
= 1917 ton/hari (produk untuk PT. Moncong Ikan)
Produksi Pertahun = 1917 ton/hari x 360 hari
= 690.120 ton/tahun
Jika dilakukan perhitungan produksi dengan menggunakan alat-alat yang tertera diatas maka PT.TRIPLE A dapat menghasilkan zeolit sebesar 964.440 + 690.1200 = 1.654.560 ton/tahun. Perbandingan hasil produksi dengan target produksi adalah 1.654.560-1.650.000 = 4.560 ton/tahun (hasil produk lebih dari target yang direncanakan).